1. PENDAHULUAN
1.1 Mengenal Macam-Macam Driver Motor
1.1.1 Driver
Driver Motor Adalah ,,,,, Driver Motor Merupakan ,,,
Kita pasti sudah tidak asing dengan istilah "DRIVER MOTOR" baik itu dalam dunia elektronika atau listrik, lalu apa yang dimaksud dengan istilah itu? Sebenarnya jika kita artikan secara bahasa, maka "DRIVER MOTOR" terdiri dari dua suku kata yaitu "DRIVER" dan "MOTOR" dimana klo kita terjemahkan dalam bahasa indonesia, maka Driver itu memiliki arti pengemudi dan Motor adalah mesin yang dapat mengubah energi menjadi gerak 😄😄😄. Jadi secara eksplisit ditinjau dari dunia elektronika maka kita bisa simpulkan bahwa "DRIVER MOTOR" itu adalah Pengendali Motor Listrik, inget yah..! pengendali motor listrik bukan air 🌊, udara 𐑺, bumi 🜘 dan api 🔥 karena dia bukan avatar hehe,,
Kita pasti sudah tidak asing dengan istilah "DRIVER MOTOR" baik itu dalam dunia elektronika atau listrik, lalu apa yang dimaksud dengan istilah itu? Sebenarnya jika kita artikan secara bahasa, maka "DRIVER MOTOR" terdiri dari dua suku kata yaitu "DRIVER" dan "MOTOR" dimana klo kita terjemahkan dalam bahasa indonesia, maka Driver itu memiliki arti pengemudi dan Motor adalah mesin yang dapat mengubah energi menjadi gerak 😄😄😄. Jadi secara eksplisit ditinjau dari dunia elektronika maka kita bisa simpulkan bahwa "DRIVER MOTOR" itu adalah Pengendali Motor Listrik, inget yah..! pengendali motor listrik bukan air 🌊, udara 𐑺, bumi 🜘 dan api 🔥 karena dia bukan avatar hehe,,
Mengenai Driver Motor ini ada banyak jenisnya, dan klo kita bahas satu satu maka saya cape nulisnya, hehe,, Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini kita batasi dengan hanya membahas Driver Motor untuk jenis Motor DC didunia Miktrokontroller khususnya Arduino.
Untuk Driver Motor sendiri banyak sekali jenis, macam dan caranya. Perlu dipahami yang dimaksud dengan mengendalikan motor itu yaitu diantaranya ON/OFF (Mengalirkan dan Memutuskan daya Pada Motor DC), Mengatur Kecepatan Motor, dan Membalikan Polaritas atau arah putaran motor DC (forward dan reverse)
Contoh-Contoh Driver Motor
- Relay atau Module Relay : Dalam hal ini relay bisa kita gunakan untuk driver motor. namun berarti dengan relay kita hanya bisa ON/OFF (Mengalirkan dan Memutuskan daya Pada Motor DC) dengan kata lain hanya bisa mebuat motor berfutar atau berhenti. Kelemahan dari Relay yaitu hanya bisa dipakai sebagai Switching sajah, namun keunggulannya kita dapat mendrive motor DC derdaya Tinggi bahkan Motor AC juga bisa kita kendalikan, seperti mesin pompa, kipas angin, mesin bor dll. Untuk penggunaan yang lebih mudah dengan kontrol Arduino kita sarankan memakai module relay yah, karena module relay sudah tinggal pakai alias tidak perlu lagi kita rangkai.
-BL : BUKALAPAK
-TP : TOKOPEDIA
-Tutorial ⇒ Relay Arduino, Module Relay Arduino - Transistor: Dalam hal Ini transistor yang dirangkai tunggal dapat kita jadikan sebagai Driver Motor, seperti yang terkenal di dunia Arduino yaitu TIP120 atau TIP122, keunggulan driver motor dengan Transistor tunggal yaitu selain bisa kontrol ON/OFF, kita juga dapat mengendalikan kecepatannya dengan metode PWM atau lainnya. Disisi lain kelemahan dari Transistor tunggal yang dipakai untuk driver motor adalah terbatasnya tegangan dan arus yang bisa kita pakai. Contoh dari pengalaman untuk transistor TIP120 / TIP122 ketika dipakai untuk mengendalikan motor 12V mereka sudah panas sekali.
-BL : BUKALAPAK
-TP : TOKOPEDIA
-Tutorial ⇒ TIP120/TIP122 Arduino, - Mosfet dan Mosfet Driver: Dalam hal ini kita hanya membahas Module Mosfet IRF520 yang sering disandingkan dengan Arduino untuk keperluan swiching atau driver motor. Sama halnya dengan Transistor, Mosfet juga memiliki kemampuan Swiching Motor DC ataupun mengendalikan Kecepatannya. Keunggulan dari Mosfet ini hanya terletak pada kemampuan mengalirkan arusnya yang lebih tinggi yaitu mencapai.
-BL : BUKALAPAK
-TP : TOKOPEDIA
-Tutorial ⇒ Mosfet Driver Module IRF520 Arduino, - IC Driver Motor : IC Driver Motor merupakan IC yang dirancang untuk mengontrol motor. Salah satu yang terkenal adalah IC L293D Dengan IC yang dirancang khusus untuk Driver Motor ini kita akan sangat mudah mengendalikan motor baik itu ON/OFF, Pengendalian Kecepatan, maupun Arah putaran.
-BL : BUKALAPAK
-TP : TOKOPEDIA
-Tutorial ⇒ IC L293D Driver Motor DC Arduino - Module Driver Motor : Module Driver motor merupakan rangkaian yang terdiri dari IC Driver Motor yang berbentuk module yang sudah siap pakai, sehingga kita tinggal pakai sajah, jadi gk usah ribet untuk merangkaianya lagi. Kemampuan drivernya juga sama dengan ID driver di atas, selain bisa swiching (ON/OFF), juga bisa mengatur kecepatan dan membalik polaritas atau arah putaran, selain itu satu module ini juga bveberapa sudah dipakaikan pendingin sehingga lebih handal. di kami sendiri ada dua type yaitu yang berbentuk SHIELD dan yang berbentuk biasa seperti yang paling terkenal dan paling banyak digunakan adalah L298N.
-BL : BUKALAPAK
-TP : TOKOPEDIA
-Tutorial ⇒ Module Driver L298N Arduino,
1.1.2 DUAL H-BRIDGE
Selanjutnya apa itu Dual H-Bridge? Klo "Dual" sudah jelas lah artinya gk jauh dari dua atau ganda, tpi klo "H-Bridge" apa coba? 😕😕 jadi ginih kawan kawan, sebenernya dulu driver motor sudah dikembangkan agar selain bisa ON/OFF juga bisa mengatur kecepatan dan arah putaran, nah yang memiliki kemampuan lengkap seperti itu dikembangkan dengan merangkai Transistor NPN dan PNP, kira-kira rangkaiannya seperti di bawah ini :
Nah itu lah teory dasarnya mengenai Driver Motor, dalam aplikasi atau pemakaiannya tentu kita harus sesuaikan dengan kebutuhan, misalnya kita ingin mengendalikan motor AC tpi hanya sebatas ON/OFF maka tentu yang kita pilih adalah relay, karena driver jenis lainnya tidak bisa dipakai untuk mengendalikan tegangan AC. Kemudian bagaimana jika kita ingin membuat robot beroda yang dapat kita atur kecepatannya dan maju mundurnya, tentu pilihan yang tepat adalah driver motor.
Driver Motor Arduino, Driver Motor L298N, Driver Motor CNC STORE BANDUNG, Relay, Dual H bridge, Dual H-Bridge, Tutorial Driver Motor, L298N Arduino, Shield Driver Motor, L293D Arduino, L293 Arduino Rangkaian Driver Motor, Mengakses Driver Motor Arduino, Mengatur Kecepatan Motor Arduino, Driver Motor Adalah Driver Motor Merupakan, Transistor TIP120, TIP122, TIP120 Arduino, TIP122 Arduino,
CNC STORE BANDUNG BLOG
Rangkaian Transistor H-Bridge Untuk Drver Motor |
Dengan rangkaina tersebut selain kita dapat mengatur kecepatan motor berdasarkan input maka kita juga dapat membalikan arah putarannya, atau bahasa kerennya adalah searah dengan jarum jam, clockwise, atau berlawanan dengan arah jarum jam, counterclockwise. Dinamakan H-Bridge karena klo kita perhatikan perumpamaan rangkaian di atas mirip dengan huru "H" maka dikenal lah dengan istilah rangkaian jembatan H atau H-Bridge. hehe..
Berdasarkan gambar schematic sederhana tersebut dapat dijabarkan mengenai prinsip kerja dari suatu rangkaian H-bridge.
Dimana terdapat dua buah input, yakni A dan B, dengan kondisi input tersebut dapat bernilai high atau low, maka terdapat empat kondisi yang dimungkinkan dalam rangkaian tersebut. Kondisi tersebut ialah sebagai berikut. (Disimak satu-satu dan pelan-pelan yah)
Kondisi A dan B Bernilai Low
Karena input A dan B bernilai sama low, maka kedua transistor Q1 dan Q2 tidak akan mendapat trigger pada base sehingga transistor bersifat cut-off atau transistor bersifat seperti saklar yang terbuka. Dari rangkaian diatas terlihat pula bahwa kedua transistor Q3 dan juga Q4 bergantung pada transistor Q1 dan Q2 dimana base dari kedua transistor Q3 dan Q4 terhubung pada collector transistor Q1 dan Q2. Jadi, apabila tidak ada arus yg mengalir pada collector transistor Q1 dan Q2 maka base dari transistor Q3 dan Q4 juga tidak akan terpicu akibatnya motor tidak akan berputar atau berhenti.
Kondisi A High dan B Low
Pada saat input A bernilai high sedangkan input B bernilai low, maka Q1 akan mengalami saturasi sedangkan Q2 cut-off. Karena Q1 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka base Q4 akan mendapat trigger sehingga Q4 juga bersifat saturasi. Akibatnya Q4 juga akan menjadi saturasi karena base dari Q4 mendapat trigger dari Q1. Sehingga arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs menuju Q4, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A Low dan B High
Pada saat input A bernilai low sedangkan input B bernilai high maka Q2 akan mengalami saturasi sedangkan Q1 tetap dalam kondisi cut-off. Karena Q2 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka base Q3 akan mendapat trigger sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs menuju Q3, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A dan B Bernilai High
Jika kedua input A dan B bernilai high secara bersamaan maka akan mengakibatkan semua transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar karena tidak ada beda tegangan. Namun hal ini akan menyebabkan timbulnya panas yang berlebihan pada semua transistor sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu hal ini harus dihindari.
Untuk penerapan rangkaian H-bridge ini banyak digunakan pada pengaturan motor DC untuk menggerakkan motor secara putar ke kanan dan putar ke kiri dengan menggunakan transistor sebagai saklar.
Dimana terdapat dua buah input, yakni A dan B, dengan kondisi input tersebut dapat bernilai high atau low, maka terdapat empat kondisi yang dimungkinkan dalam rangkaian tersebut. Kondisi tersebut ialah sebagai berikut. (Disimak satu-satu dan pelan-pelan yah)
Kondisi A dan B Bernilai Low
Karena input A dan B bernilai sama low, maka kedua transistor Q1 dan Q2 tidak akan mendapat trigger pada base sehingga transistor bersifat cut-off atau transistor bersifat seperti saklar yang terbuka. Dari rangkaian diatas terlihat pula bahwa kedua transistor Q3 dan juga Q4 bergantung pada transistor Q1 dan Q2 dimana base dari kedua transistor Q3 dan Q4 terhubung pada collector transistor Q1 dan Q2. Jadi, apabila tidak ada arus yg mengalir pada collector transistor Q1 dan Q2 maka base dari transistor Q3 dan Q4 juga tidak akan terpicu akibatnya motor tidak akan berputar atau berhenti.
Kondisi A High dan B Low
Pada saat input A bernilai high sedangkan input B bernilai low, maka Q1 akan mengalami saturasi sedangkan Q2 cut-off. Karena Q1 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka base Q4 akan mendapat trigger sehingga Q4 juga bersifat saturasi. Akibatnya Q4 juga akan menjadi saturasi karena base dari Q4 mendapat trigger dari Q1. Sehingga arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs menuju Q4, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A Low dan B High
Pada saat input A bernilai low sedangkan input B bernilai high maka Q2 akan mengalami saturasi sedangkan Q1 tetap dalam kondisi cut-off. Karena Q2 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka base Q3 akan mendapat trigger sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs menuju Q3, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A dan B Bernilai High
Jika kedua input A dan B bernilai high secara bersamaan maka akan mengakibatkan semua transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar karena tidak ada beda tegangan. Namun hal ini akan menyebabkan timbulnya panas yang berlebihan pada semua transistor sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu hal ini harus dihindari.
Untuk penerapan rangkaian H-bridge ini banyak digunakan pada pengaturan motor DC untuk menggerakkan motor secara putar ke kanan dan putar ke kiri dengan menggunakan transistor sebagai saklar.
Nah itu lah teory dasarnya mengenai Driver Motor, dalam aplikasi atau pemakaiannya tentu kita harus sesuaikan dengan kebutuhan, misalnya kita ingin mengendalikan motor AC tpi hanya sebatas ON/OFF maka tentu yang kita pilih adalah relay, karena driver jenis lainnya tidak bisa dipakai untuk mengendalikan tegangan AC. Kemudian bagaimana jika kita ingin membuat robot beroda yang dapat kita atur kecepatannya dan maju mundurnya, tentu pilihan yang tepat adalah driver motor.
Driver Motor Arduino, Driver Motor L298N, Driver Motor CNC STORE BANDUNG, Relay, Dual H bridge, Dual H-Bridge, Tutorial Driver Motor, L298N Arduino, Shield Driver Motor, L293D Arduino, L293 Arduino Rangkaian Driver Motor, Mengakses Driver Motor Arduino, Mengatur Kecepatan Motor Arduino, Driver Motor Adalah Driver Motor Merupakan, Transistor TIP120, TIP122, TIP120 Arduino, TIP122 Arduino,
mantap
BalasHapusMakasih bg
BalasHapus