KUNJUNGI KAMI

KUNJUNGI KITA DI BUKALAPAK, TOKOPEDIA DAN SHOPEE

TUTORIAL MENGISI BOOTLOADER ARDUINO DENGAN USBASP LENGKAP (CARA YANG PALING MUDAH), MENGISI PROGRAM

 


Langkah Demi Langkah Berikut adalah caranya

A.   Instal Driver

Cara Penginstalan Driver ini sangat penting karena untuk IDE Arduino hanya support dengan driver USBAsp terbaru sedangkan driver yang biasanya tersebar di internet adalah driver versi lama yang tidak support dengan IDE Arduino terutama IDE versi Baru. Langkah-langkah penginstalan driver tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Copy Smua File yang berada pada kaset ke dalam HDD untuk memudahkan pengoprasian atau pemakaian (Penyimpanan bebas),

LINK DOWNLOAD:

https://drive.google.com/file/d/1lgx3IaYiovao4HnzdiEUMtHma2H_qblK/view?usp=sharing

 

  1. Konek-an USBAsp pada PC atau Laptop kita,

 


  1. Buka aplikasi “ZADIG.EXE”


  2. Pilih “Options” dan centang “List All Devices”,

  3. Kemudian pilih hardware “USBasp”,

  4. Jika driver yang terdeteksi adalah driver lama “libusb0 (v1.2.6.0)” atau yang lainnya maka updatelah driver terlebih dahulu dengan memilih driver terbaru yaitu driver versi “WinUSB (v6.1.7xxxx)” dengan meReplace driver tersebut dan tunggu beberapa saat hingga berhasil.





  5. Setelah selesai maka proses penginstalan driver telah berhasil dilakukan, dengan terpasangnya driver baru ini maka proses Burn bootloader dengan menggunakan IDE Arduino dapat dilakukan. 

B.   Burn Bootloader IC ATMEGA328p Menggunakan Board Arduino Uno R3 DIP

  1. Instal Aplikasi IDE Arduino jika belum memiliki Aplikasinya.

  2. Jika sudah menginstal atau sudah memiliki aplikasinya hubungkan USBasp dengan Converter ASP 10pin to 6pin

  1. Ganti IC ATmega328p yang lama dengan yang baru (IC yang akan diisi bootloader)

 


  1. Sambungkan USBasp dengan dengan Arduino Uno R3 melalui pin ISP yang terdapat pada Board Arduino dengan menggunakan Converter ASP seperti pada gambar berikut.
     

  1. Buka IDE Arduino kemudian pilih board Arduino Uno karena kita menggunakan IC Atmega328P yaitu IC untuk Board Arduino UNO R3

  1. Kemudian rubah programmer dengan menggunakan USB asp seperti pada gambar berikut:



  2. Setelah selesai maka kita bisa langsung mengisi bootloader



  3. Tunggu beberapa saat hingga proses selesai dan pengisisn bootloader telah berhasil dengan ditandai dengan keterangan seperti pada gambar di bawah:

 


C.   Burn Bootloader IC ATMEGA328p Menggunakan Sistem Minimum

Langkah mengisi bootloader menggunakan Sistem minimum sebenarnya sama sajah, hanya sajah jika menggunakan system minimum kita tidak perlu menggunakan konmverter ASP 10pin to 6pin seperti Ketika kita menggunakan board Arduino

  1. Hubungkan USBasp dengan Sistem minimum lalu pasangkan IC Atmega328p seperti pada gambar di bawah ini


  1. Buka IDE Arduino kemudian pilih board Arduino Uno karena kita menggunakan IC Atmega328P yaitu IC untuk Board Arduino UNO R3


  1. Kemudian rubah programmer dengan menggunakan USB asp seperti pada gambar berikut:

  1. Setelah selesai maka kita bisa langsung mengisi bootloader

  2. Tunggu beberapa saat hingga proses selesai dan pengisisn bootloader telah berhasil dengan ditandai dengan keterangan seperti pada gambar di bawah:

 


 

D.   Upload Program Tanpa Bootloader Pada Arduino Atau System Minimum

Pada tutorial kali ini kita akan melakukan pengisisn program tanpa perlu mengisi bootloader terlebih dahulu baik pada Arduino maupun langsung pada system minimum menggunakan USBasp.

Langkah-lagkah yang dilakukan sama percis dengan mengisi program menggunakan IDE Arduino seperti biasanya, hanya sajah kali ini kita menggunakan USBasp sebagai media downloadernya. Sebagai contoh kita disini akan menggunakan program Blink sebagai contoh program yang akan di downloadkan.

  • Jika Menggunakan Board Arduino
  1. Sambungkan USBasp dengan dengan Arduino Uno R3 melalui pin ISP yang terdapat pada Board Arduino dengan menggunakan Converter ASP seperti pada gambar berikut.

 


  1. Buka IDE Arduino kemudian pilih board Arduino Uno karena kita menggunakan IC Atmega328P yaitu IC untuk Board Arduino UNO R3

  1. Kemudian rubah programmer dengan menggunakan USB asp seperti pada gambar berikut:


  1. Buka Program Blink

  1. Setalah program blink terbuka maka kita hanya perlu mendownloadkan programnya seperti pada gambar di bawah:

  2. Dan tunggu prosesnya hingga selesai dan jika berhasil maka akan terdapat tanda seperti pada gambar di bawah ini yang menandakan proses telah selesai. Kemudian lihat LED yang pararel dengan Pin13 akan berkedip sesuai dengan program tersebut.



  3. Silahkan Rubah delay pada program untuk mencoba jeda kedipan sesuai dengan yang kita mau dan upload program tersebut dengan menggunakan cara yang sama dan lihat hasilnya. Kemudian coba juga dengan menggunakan Sistem minimum dengan cara yang sama.

*Catatan: Mengupload program tanpa mengisi bootloader terlebih dahulu memiliki keunggulan dimana memory yang biasanya terpakai untuk Bootloader tidak lagi terpakai sehingga ruang Memory yang kita miliki lebih besar di banding dengan IC yang kita isi dengan bootloader seperti di Arduino kebanyakan, selain itu pengeksekusian program akan lebih cepat, namun disisi lain kekurangan dari memprogram menggunakan USBasp ini adalah hilangnya fiture komunikasi serial. Perbedaan antara IC yang telah di isi bootloader dengan yang belum adalah Ketika kita menekan “RESET” pada IC yang telah diisi bootloader maka Pin13 akan berkedip sedangkan yang tidak di isi tidak akan berkedip

 

E.    Mengcopy “.HEX” atau Meng-clone IC

Tujuan dari tutorial mengclone IC ini adalah dimaksudkan jika kita ingin menggandakan IC yang telah deprogram sebelumnya pada IC baru sehingga IC baru juga memiliki fungsi yang sama percis dengan IC yang telah di Program. Kegiatan ini sangat perlu untuk para penggiat produksi untuk mempercepat proses pengisian IC tanpa harus pemrogram satu persatu.

Contoh lainnya juga kita bisa membackup program yang telah kita punya lalu dibagikan file .Hex-nya sehingga program kita tidak mungkin di modifikasi dan di ubah oleh orang lain, atau kita juga bisa mengclone IC mikrokontroller orang lain sehingga kita memiliki IC dengan fiture yang sama (Tentu harus meminta izin terlebih dahulu jika tidak dosa di tanggung sendiri).

Berikut ini adalah Langkah-langkahnya:

  1. Instal Driver Usb ASP menggunakan “Driver Lama” melalui aplikasi “Zadig”. Karena pada tutorial ini kita akan menggunakan software “EXTREME BURNER”, dimana aplikasi ini hanya support dengan Driver USBasp lama tidak seperti IDE Arduino yang sebaliknya hanya support dengan driver USBasp Terbaru. Untuk merubahnya bulakah aplikasi “ZADIG” kemudian rubahlah drivernya ke “Versi Lama
  1. Buka aplikasi “ZADIG.EXE” (Sebelumnya konekan terlebih dahulu USBasp-nya seperti pada tutorial sebelumnya).

  2. Pilih “Options” dan centang “List All Devices”,

  1. Kemudian pilih hardware “USBasp”,

  2. Rubah Driver baru ke Driver Lama (libusb-win32(v1.2.6xx) Seperti gambar di bawah ini:

  1. Siapkan IC yang telah di program atau IC yang akan di Clone (Jika berupa IC bisa menggunakan Sistem minimum namun jika berbentuk Board arduino langsung sajah menggunakan converter ASP),

  2. Buka Aplikasi Extreme Burner Mood ( Extrime burner yang telah ditambahkan IC Atmega328p kedalamnya)
    *Catatan: Jika Driver Belum dirubah pada driver USBasp Versi lama, maka aplikasi Extreme Burner tidah dapat digunakan.

 




  1. Kemudian Pilih Chip dan pilih Atmega328p

  2. Kemudian pilih “Read All”

  1. Tunggu hingga Proses pembacaan hex selesai,

  1. Setelah selesai kemudian simpan hasil pembacaan kedalam file “.hex


  1. Kemudian simpan dan berinama sesuai dengan keinginan

  2. Setelah selesai maka ganti IC yang telah di extrax Hex-nya dengan IC yang baru

  1. Buka Kembali “Extreme Burner” dan kemudian “Open” dan pilih File yang tadi kita simpan,

  1. Setelah itu click tombol “Write All

  1. Tunggu Hingga prosesnya selesai dan proses penulisan atau Burn Hex atau clone IC telah selesai. Dengan demikian Chip yang baru memiliki fungsi yang sama dengan dengan chip yang telah kita clone.
isi bootloader
copy hex
menggunakan usbasp
menggunakan usbisp
isi bootloader dengan cara yang paling mudah
burn bootloader
cara isi bootloader arduino
cara ganti old bootloader
mengisi bootloader dengan usbasp
cara mengclone hex atmega328p
cara mengcopy hex atmega328p
cara menduplikat ic atmega328p
cara mengclone hex atmega32

cara mengcopy hex atmega32
cara menduplikat ic atmega32
cara mengclone hex atmega16
cara mengcopy hex atmega16
cara menduplikat ic atmega16






 TUTORIAL PUSH BUTOON ARDUINO PULL-UP & PULL-DOWN

1.    Pendahuluan

Pada tutorial kali ini kita akan membahas lebih kepada dasar digital input, memang terlihat sederhana namun sebenarnya tutorial ini adalah logic dasar ketika kita ingin membuat sistem yang lebih kompleks. Meskipun pada tutorial ini kita hanya menggunakan Push Button sebagai input dan LED sebagai Output namun kedua komponen tersebut sudah dapat mewakili hamper semua logic mengenai input dan output pada pemrograman Arduino.

Pada pengaplikasian secara nyata logic input pusbutton dapat diganti dengan logic dari output sensor digital lainnya seperti modul sensor cahaya, module sensor gas, modul sensor suara dan masih banyak lainnya, begitupun dengan LED yang dapat kita ganti dengan berbagai macam actuator seperti lampu DC/AC, motor DC/AC, dan lainnya tentu dengan bantuan driver.

Kita akan mulai dengan tombol (push buttons) yang sederhana. Koneksi untuk penggunaan tombol juga sangat mudah. Ada tambahan komponen yaitu resistor, yang bisa berfungsi sebagai pull-up atau pull-down, tergantung penempatannya. Kenapa diperlukan resistor? Karena Arduino berbeda dengan kita yang tahu kapan tombol ditekan atau tidak. Arduino ‘merasakan’ bahwa tombol ditekan atau tidak dari arus yang melewatinya, apakah HIGH atau LOW.

Ada dua skenario penggunaan tombol yang akan kita bahas. Pertama, ketika tombol ditekan pin Arduino akan menjadi LOW dan menjadi HIGH kalau dilepas. Skenario yang kedua adalah ketika tombol ditekan, pin Arduino akan menjadi HIGH dan LOW kalau tombol dilepas

2.    Skematik

2.1 Pull-Down


Gambar 2.1 Rangkaian Pull-Down

Pada rangkaian Pulldown, input yang masuk ke Arduino pada awalnya bernilai “0” atau LOW, namun ketika push-Button ditekan maka aka ada arus yang mengalir dari Vcc (tegangan 5V) ke input Arduino sehingga bernilai “1” atau High.

Tidak ditekan à LOW

Ditekan           à HIGH

Untuk lebih jelasnya mari kita uji coba secara langsung. Berikut ini adalah rangkaain yang harus di buat.


Gambar 2.2 Push Button Pull-down Arduino LED

Di bawah ini adalah kode pemrograman yang digunakan untuk push button. Tidak perlu mengetiknya karena sudah tersedia pada software Arduino. Klik menu File > Examples > 2.Digital > Button. Atau Download disini dengan penjelasan Bahasa Indonesia.

https://drive.google.com/drive/folders/18OAPd-sTh20LZNNQI5eJeZHUscnMgkKF?usp=sharing

 

 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
const int buttonPin = 2;// Push-Button di Pin 2
const int ledPin =  13;// LED di pin 13

int buttonState = 0;// variable Untuk membaca status Push-Button

void setup() 
{
 pinMode(ledPin, OUTPUT); // Sting Pusbutton Sebagai Input
 pinMode(buttonPin, INPUT); // Sting LED Sebagai Output
}

void loop()
{
  //Baca Nilai Push-button
  buttonState = digitalRead(buttonPin);

  //Jika Push-Button Bernilai Hight (Karena Pull-down maka ketika ditekan)
  if (buttonState == HIGH) 
   {
    // Nyalakan LED:
    digitalWrite(ledPin, HIGH);
   }
  // jika “tidak” bernilai High atau Low (Ketika Push-button tidak ditekan)
  else 
   {
    // Matikan LED:
    digitalWrite(ledPin, LOW);
   }
}

Pada rangkaian dan program di atas kita telah membuat simulasi dimana rangkaian push button dengan pulldown resistor memiliki sifat ketika ditekan maka akan menghasilkan logika input “HIGH” dan dalam program kita memerintahkan ketika logika HIGH maka LED akan menyala dan sebaliknya jika dilepas maka Logika menjadi LOW dan dalam program di bagian “else” (salah/selain dari IF) diperintahkan agar LED mati.

2.2 Pullup

 


Gambar 2.3 Rangkaian Pull-Up

Kebalikan dari rangkaian Pull-down, pada rangkaian Pull-up input yang masuk ke Arduino pada awalnya bernilai “1” atau HIGH, namun ketika push-Button ditekan maka arus yang tadinya mengalir dari Vcc (tegangan 5V) ke pin Arduino mengalir ke Gnd sehingga logikanya menjadi “0” atau LOW.

Tidak ditekan à HIGH

Ditekan           à LOW

Untuk membuktikannya mari membuat rangkaian Pull-up seperti pada gambar di bawah ini:

*Catatan: Perhatikan perbedaan rangkaian ini dengan rangkaian sebelumnya yaitu terletak pada penempatan kaki resistor yang semula terhubung dengan 5V sekarang terhubung dengan GND juga kabel yang terhubung dengan pushbutton.

 


Gambar 2.2 Push Button Pull-Up Arduino LED

Dengan program yang sama maka logika yang sebelumnya ketika sebelum ditekan LED dalam keadaan mati dan ketika ditekan akan menyala maka untuk kali ini mula-mula LED akan berada dalam keadaan menyala kemudian jika di tekan akan mati.

Kedua keadaan diatas akan membantu kita untuk mengasah logika kita ketika kita menemukan sesnsor dengan output High ataupun Low maka kita akan dapat dengan mudah beradaptasi dalam hal pembuatan program yang lebih kompleks.