#2 DASAR PEMROGRAMAN ARDUINO LED BLINK
1.
PENDAHULUAN
Jika biasanya untuk memahami, mengetahui atau mempelajari sebuah program dimulai dari mempelajari dan mengingat teori-teori lalu kemudian diaplikasikan atau dipraktekan dengan membuat sebuah project maka pada kesempatan ini kita akan menggunakan metode dengan pendekatan yang berbeda. Justru sebaliknya, pada kesempatan ini kita akan membuat sebuah project dari mulai membuat sebuah program, melakukan interfeacing atau merangkai rangkaian hingga mengamati hasil dari kegiatan tersebut terlebih dahulu, kemudian barulah kita menganalisis dan mencoba memahaminya baik itu dari segi bahasa pemrograman, interfeacing (input/output) maupun dari segi rangkaian atau hardware.
2.
PROGRAM
DASAR LED BERKEDIP (LED BLINKING)
2.1.
Persiapan Untuk Membuat Project LED
Blingking
Gambar 2.1 Rangkaian LED BLINKING |
· Alat yang diperlukan jika menggunakan Breadboard
Ø Arduino Nano (BELI DISINI>>)
Ø PC atau Laptop
Ø Kabel Jumper (BELI DISINI>>)
Ø LED (Warna Disesuaikan) (BELI DISINI>>)
Ø Resistor 220 Ohm (BELI DISINI>>)
Ø Bread Board (BELI DISINI>>)
· Merangkai (Wiring) Pada Breadboard
2.2. Program
/* By : CNC_STORE_BANDUNG www.cncstorebandung.com ==================================================== */
int R = 13; // pemberian nama dan inisialisasi untuk LED pada Pin Digital 13
void setup() { pinMode(R, OUTPUT); //Menyeting “R” Sebagai Output }
void loop() { digitalWrite (R, HIGH); //Menyalakan LED delay(1000); //Jeda sebayak 1000 mili second (1 detik) digitalWrite (R, LOW); //Mematikan LED delay(1000); //Jeda sebayak 1000 mili second (1 detik) } |
·
Hasil
Hasil dari project ini yaitu akan membuat LED berkedip dalam durasi satu detik. Durasi kedipan LED didapat dari besaran “delay(1000);” dimana besaran tersebut adalah jumlah waktu dalam mili detik. Pemasangan LED harus diperhatikan polaritasnya, dimana aki yang panjang mengarah ke kutup Positif (+), sedangkan kaki yang pendek atau kaki pada permukaan LED yg datar, mengarah ke kutub negatif (-).
2.3.
Analisis
Program
Jika
kita amati
sketch
tersebut kita
akan melihat
beberapa element
pada bahasa pemrograman Arduino seperti berikut
ini:
Ø
//
(komentar satu baris)
Tanda
ini berfungsi untuk menuliskan komentar. Hal ini berguna untuk memberikan
keterangan atau arti dari kode yang kita buat, ini akan sangat membantu untuk
mengingat terlebih jika program yang kita buat sangat banyak. Apapun yang
ditulis di belakang tanda tersebut akan diabaikan pada proses upload. Lalu
bagaimana jika komentar kita lebih dari satu baris dengan menggunakan tanda ini
(//)? Untuk menjawabnya mengapa kita tidak mencobanya saja? Kemudian silahkan
simpulkan dari hasil percobaan tersebut.
·
/* */ (komentar banyak
baris)
Jika
pembuat program memiliki banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada
beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak diantara dua simbol
tersebut akan diabaikan oleh program.
·
{ } (kurung kurawal atau curly
braces)
Digunakan
untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada
fungsi dan pengulangan).
·
;
(titk koma)
Setiap
baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang
hilang maka program tidak akan bisa dijalankan, untuk membuktikannya silahkan
coba hapus dan upload lalu amati yang terjadi).
·
Type
Data Untuk Variable
Pada
bagian inisialisasi yaitu pada bagian “int R = 13;“ sketch ini
menggunakan type data integer untuk variabel “R” (R adalah nama yg diberikan
untuk lampu LED yang kita gunakan) dan dinyatakan akan dirangkai atau
dihubungkan dengan digital pin Digital13 (D13).
·
Structure
Program
Analisis
lebih lanjut kini kita menginjak pada struktur program, dimana pada sketch ini
terdapat dua bagian utama program void yaitu “void setup() “ dan “void
loop()” dimana bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing sebagai
berikut:
Ketika Anda pertama kali membuka Arduino IDE,
maka secara otomatis
akan muncul
sketch
seperti
berikut:
Gambar 2.2 Tampilan Awal IDE Arduino |
Void setUp |
Baris program ini
akan memerintahkan pin
yang digunakan
“R” yaitu pin “13” diseting sebagai
output,
dan untuk
menyeting ini
maka Arduino Uno
akan melakukan
eksekusi
sekali dengan
memberikan tegangan
output
pada pin tersebut sesaat setelah program diuplod pada Arduino Uno. Lalu apa yang dimaksud dengan “OUTPUT” itu sendiri? Lalu apa perbedaan statement output
dan input? Darimana kita
tau bahwa Arduino memang mengeksekusi
sebanyak satu
kali program pada
bagian
void setup tersebut?
Yang
dimaksud
dengan
“ OUTPUT
” yang
ditulis
tersebut yaitu sebuah perintah
agar mikrokontroler
mengeluarkan
tegangan
output (besar tegangan output
pada mikrokontroler
adalah
sebasar +5V),
sedangkan perbedaannya
dengan
statement “INPUT” yaitu
pada perintah
ini justru sebaliknya, yaitu
perintah
agar mikrokontroler membaca tegangan yang masuk (tegangan input maksimum
adalah
sebesar +5V)
untuk
di proses
pada perintah
selanjutnya. Untuk
mengetahui
apakah memang benar
Aduino
Uno akan mengeksekusi
atau menjalankan program pada
bagian Void
setup,
kita
bisa mengamatinya secara langsung dan
silahkan mencobanya
dengan
mengupload sketch
tersebut. Ketika sesaat
sketch diupload maka led
akan menyala sebanyak satu kali.
void loop() |
Baris ini adalah inti dari program yang akan dieksekusi selama Arduino tersambung dengan listrik atau selama Arduino tidak direset. pinLED diset HIGH berarti LED akan diberi tegangan 5 volt, sedangkan LOW berarti LED akan diberi tegangan 0 volt. Oleh sebab itu, rangkaian LED di atas akan menyala ketika diberi HIGH dan akan mati ketika diberi LOW.
Ø
Penulisan sketch itu
case sensitive,
artinya,
tulisan “pinLED” tidak
sama dengan
“PinLED”.
Jika
terjadi
error, coba perhatikan apakah
ada penulisan
yang
keliru?
Ø
Jika Anda
copy-paste sketch
dari file
PDF ke
Arduino
IDE, maka kemungkinan
akan ada
perubahan
whitespace (spasi,
tab, blank line).
Jika
spasi
tergantikan denan
karakter tab atau
blank
line, maka sketch akan error.
Silakan Anda cek
setiap spasi, jika ukuran
space-nya berbeda dengan
spasi yang
lain, silakan dihapus
dan ganti
dengan
spasi.
Ø
Setiap
blok
kode harus diapit
dengan kurung kurawal ‘{’
dan‘}’.
Jika
kurungnya
kurang satu, maka
akan
error.
Ø
Setiap
ada kurung
buka
‘(’,
harus ada
kurung
tutup ‘)’.
Jadi jika ternyata
kurungnya
kurang, itu
bisa
menyebabkan
error.
Ø
Penulisan angka tanpa
embel-embel
koma. Misal Anda ingin menulis 1000, maka tidak perlu menulis dengan 1,000 atau 1.000.
Penulisan dengan 1,000 akan terjadi error, sedangkan jika
Anda
menulis
dengan
1.000
akan
dianggap 1,
bukan
1000.
Ø
Setiap
baris
kode akan
ditutup dengan
titik
koma (semicolon) ‘;’, kecuali
di
akhir
block
kode yang
ditutup
dengan
kurung kurawal ‘}’.
3.
Analisis HardwareLED Blinking
Ø
Resistor
Arus yang diperlukan untuk
menghasilkan cahaya yang paling terang pada jenis LED Super Bright dan LED Ultra
Bright adalah sebesar 0.02A, untuk itu kita perlu menggunakan sebuah resistor
agar arus yang mengalir pada LED tidak melebihi 0.02A.
Yang
menjadi pertanyaan adalah
“Berapakah nilai resistor
yang diperlukan?”, Nah perhitungannya adalah sebagai berikut
:
Mencari Nilai Resistor Untuk LED |
Dimana:
·
R= Resistor
·
Vs= Tegangan
Sumber
·
Vf= Tegangan Vorward LED (Rata-rata
1.5V-2.2V)
·
If= Arus Maksimum yang boleh dilalui
LED (Rata-tara 0.02A)
Sehingga dengan
persamaan di atas
dapat ditentukan bahwa
nilai minimum resistor yang harus digunakan adalah sebagai
berikut:
R = (5-1,2V )/ 0.02A = 190
namun untuk
memperkecil resiko kerusakan
MCu dan LED karena terlalu
sering mengalirkan arus yang besar kemudian LED juga selalu nyala pada ondisi paling terangnnya maka resistor dipakai adalah resistor
yang bernilai 220Ω, Dengan begitu mikrokontroler dan LED akan memiliki keawetan
yang lebih lama
Untuk
mengetahui
nilai
resistor berdasarkan kode
warna
kita dapat mempelajari dibawah
ini. Perhatikanlah
tabel kode warna
resistor pada
tabel berikut.
Tabel 3.1 Tabel Kode
Warna
Ganbar 3.1 Cincin Pada Resistor |
Sesuai dengan perhitungan sebelumnya,
bahwa nilai resistor yang diperlukan adalah sebesar 220Ω maka warna-warna pada
cincin resistor tersebut adalah sebagai berikut.
Ganbar 3.2 Resistor 220Ω |
Ø
LED (Light Emitting
Diode)
Ganbar 3.3 LED |
> Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan
cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan
keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak
oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote
Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam
(bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai
perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan
pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan
cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
·
Simbol LED dan Cara Membedakan
Anoda/Katoda pada LED
Ganbar 3.4 Simbol LED dan Polaritas |
Ganbar 3.4 Cara Melihat Polaritas LED |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar